Pemecatan Terawan Dipertanyakan

Muktamar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Maret 2022 telah menelurkan salah satu hasil yang sangat kontroversial, yaitu pemecatan Prof. Dr Terawan Agus Putranto dari keanggotaan IDI.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum ABN RI Rudiwan Bahar, mengecam dan menyayangkan keputusan IDI itu yang dianggap sepihak. “Dalam fatsun keorganisasian, selayaknya Pak Terawan diberikan hak membela diri maksimal sebanyak 2 kali, tidak begitu saja dapat memecat seorang anggota apapun organisasinya” demikian disampaikan Rudiwan.

“Patut diduga ada hal lain yang lebih esensial dibalik pemecatan tergesa gesa ini, apa lagi Beliau sebagai dokter dan juga anggota TNI sudahteruji jiwa nasionalismenya, terbukti karya karyanya termasuk mengatasi stroke serta yang terbaru vaksin Nusantara dengan metodologi dendritiknya”.

“Setiap inovasi dimulai dari keberanian mengimplementasikan kreatifitas seperti yang dilakukan Pak Terawan,” lanjut Ketum ABN RI disela-sela diskusi dengan aktifis kesehatan di Jakarta.

Selanjutnya Rudiwan mengatakan bahwa diharapkan IDI dapat meninjau kembali keputusan yang sangat kontra produktif tersebut. “Seharusnya IDI sebagai Organisasi profesional, lebih konsentrasi terhadap antisipasi penyakit penyakit seperti Virus Corona, TBC dan lain penyakit yang banyak dialami masyarakat, bukannya terjebak pada suatu keputusan yang dapat dianggap berbau sangat politis”.

Diharapkan Pemerintah beserta legislatif (DPR RI) beserta komponen bangsa lainnya dapat bersama
menjembatani komunikasi dengan IDI terkait keputusan terhadap dokter Terawan, seorang inovator
handal kebanggaan Bangsa dan Negara, demikian Rudiwan mengakhiri pembicaraan.